Tersesat ke Jalan yang Benar

Grow At Paragon
2 min readApr 21, 2022

--

By Muhammad Zayid Jiddan — MT Product Innovation and Development

Sebagai lulusan dari teknik perminyakan, menjadi Paragonian mungkin bukan merupakan hal pertama yang terbesit dalam otakku ketika aku lulus. Sulit rasanya membayangkan diriku bekerja di luar teknik perminyakan. Melupakan 4 tahun kuliahku yang aku lewati dengan berat, melepaskan mimpi yang sudah kumiliki dari SMA. Tapi mungkin mimpi yang aku miliki bukanlah apa yang aku butuhkan, mungkin aku akan menemukan mimpi yang baru di Paragon. Entahlah, tidak ada yang pasti. Yang pasti, untuk sekarang, untuk tetap bermanfaat sebagai Paragonian menjadi satu-satunya hal yang aku pikirkan.

Pertama aku mendengar Paragon di kampus, terbesit pikiran “Apa sih Paragon ini? Kok besar sekali semangatnya untuk memberdayakan anak muda?”. Tapi pemikiran itu tak kuhiraukan, aku kembali menjalani hidupku seperti semula. Semakin lama, semakin sering ku mendengar tentang Paragon. Hingga di akhir kuliah, aku kerap menggali informasi tentang Paragon, baik dari internet, maupun dari kakak tingkat atau teman-temanku yang sudah lebih dahulu mengenal Paragon. Semua selalu membicarakan hal baik dari Paragon, tentang niat baiknya yang sangat mulia, tentang kulturnya yang kental, tentang kerendahan hati dan kepercayaan pemiliknya terhadap Tuhan, dan tentang kepeduliannya terhadap anggotanya. Sontak kagum, terpesona aku akan manisnya perusahaan ini.

Mulailah aku dalam proses rekrutmen di Paragon. Tahap demi tahap aku lalui, pertanyaan demi pertanyaan kujawab. Mulai dari tes daring, hingga wawancara dengan petinggi-petinggi di perusahaan ini. Ada suatu kebanggaan di dalam diriku ketika berada di satu ruangan dengan orang-orang hebat yang membangun perusahaan ini. Satu pertanyaan yang melekat di otakku saat itu, dan hampir semua orang mempertanyakan hal yang sama, “Apa kamu yakin meninggalkan dunia perminyakan?”. Pertanyaan itu terus terngiang di kepalaku. Apa aku yakin? Apa aku siap? Ah, aku hanya manusia biasa yang hanya bisa berencana, tidak tau apa rencana yang lebih besar yang Allah miliki. Namun, satu hal yang aku yakini bahwa Tuhan akan menuntunku kemanapun aku pergi, aku yakin Tuhan akan membawaku ketempat yang terbaik bagiku. Kurasa, itu lah yang akhirnya membawaku untuk masuk dan berkarya di perusahaan ini.

Ternyata, semua yang teman-teman ku katakan benar adanya. Semua nilai yang dimiliki oleh perusahaan ini bukanlah sekadar pemanis profil perusahaan saja, tapi nilai-nilai itulah yang membangun perusahaan ini hingga sebesar sekarang. Tak salah rasanya aku tersesat kesini. Ternyata memang jalan ini yang seharusnya aku tempuh. Semoga, aku bisa terus berkarya di sini, semoga Paragon tetap dengan segala kebaikannya, semoga dunia ini tetap indah dengan kita di dalamnya.

--

--