Paragon: Perusahaan Baik Penuh Makna
By Ronni Ardiansyah — Executive VP & Chief Commercial Officer PT Paragon Technology and Innovation
Banyak orang sering berkomentar, “Nggak terasa ya sudah masuk tahun keempat bergabung di perusahan X, Y, atau Z.” Saya pun sama. Sebelum bergabung dengan Paragon, saya sudah bergabung di banyak perusahaan Multi National Fast Moving Consumer Goods.
Di sini berbeda. Setiap perubahan dari detik ke detik, menit ke menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahunnya begitu terasa. Elemen kehidupan seperti menyatu. Ikut senang, ikutan juga sedih, capek, bahkan tidak jarang merasa kesal. Perasaan campur aduk yang belum pernah saya rasakan di perusahaan-perusahaan sebelumnya.
Saya bilang ke teman-teman saya, “Kerja di tempat baru sekarang lebih lelah. Kadang juga lelah hati. Tapi kenapa ya kok saya senang dan merasa lebih tenang?” Tidak sedikit teman yang bilang “Lu beruntung Bro, yang lain pengen banget gabung ke situ.” Kadang saya bingung juga, apa mereka tahu ya rasanya bekerja di perusahaan ini. Kok bisa bilang saya beruntung. Apa beruntung karena bisa melewati tahapan tes masuk Paragon yang dikenal super sulit?
Apapun alasannya yang jelas memang saya merasa beruntung. Tidak banyak orang dan juga tidak mudah menyatukan emosi ke dalam pekerjaan yang sedang kita geluti. Mungkin ini yang sering dikatakan orang sebagai bekerja dengan hati. Slogan yang sering kita dengar, tetapi tidak mudah untuk diimplementasikan. Bersama Paragon, saya merasa hati saya lebih kompromi untuk terlibat lebih dalam, Merasa begitu menyatu, emosi sejalan dengan setiap gerak dan langkahnya. Sehingga tidak heran jika teman saya bekomentar “Susah Bro dapet tempat kerja kayak lu punya”.
Meskipun demikian, di balik berbagai compliment yang saya terima dari teman-teman yang datang dari luar Paragon selama saya bergabung, ternyata saya justru sering sekali mendapat pertanyaan dari teman-teman yang sudah lebih dulu bergabung dan membesarkan Paragon terkait kenapa saya memilih untuk bergabung dengan Paragon? Entah ini hanya mewakili pertanyaan keingintahuan saja, atau ini merupakan pertanyaan ujian bagi orang baru seperti saya. Atau bisa jadi ini pertanyaan konfirmasi Paragonian yang merasa ada yang tidak pas karena memang tidak sedikit Paragonian yang masih belum percaya diri menempatkan Paragon sejajar layaknya perusahaan nasional ber-skala besar maupun perusahaan Multi-National.
Buat orang yang bukan lahir dan dibesarkan oleh Paragon, apalagi membesarkannya, misi yang diemban Paragon sebetulnya merupakan magnet yang sangat kuat. Magnet yang kuat untuk membuat para professional yang mencari meaningfull legacy dalam dunia professional untuk memperkuat misi mulianya memberikan manfaat bagi Paragonian, mitra, masyarakat, dan lingkungan. Dan buat mereka yang memang lahir dan besar sebagai professional di Paragon hal ini merupakan hal yang sebetulnya membuat mereka bertahan dan bisa menikmati perjalanan karirnya bersama Paragon.
Ada teman lain yang pernah komentar. “Ini perusahaan orang-orang baik.” Saya tidak begitu jelas kenapa teman saya berkomentar seperti itu. Saya juga bingung kenapa orang luar bisa berpikir seperti itu? Padahal mereka tidak pernah bekerja di Paragon bahkan tahu lokasi kantornya saja saya tidak yakin mereka tahu. Saya percaya perusahaan lain juga punya misi yang baik seperti Paragon dan perusahaan lain juga memiliki mekanisme rekrutmen yang sangat rapih untuk memastikan orang yang bergabung ke dalam perusahaan adalah orang-orang yang baik. Lalu kenapa persepsi ini yang digarisbawahi oleh teman saya? Saya berpikir positif mungkin karena komunikasi representasi perusahaan, merk-merk, dan juga berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Paragon yang membentuk persepsi ini.
Selama bergabung selama hampir 4 tahun dengan Paragon, memang kesan orang-orang baik itu akan terasa sekali. Mulai dari founder hingga ke karyawannya. Suatu ketika saya pernah sampaikan kepada teman bahwa Paragon itu tempat berkumpul dan bersatunya orang-orang yang tidak hanya pintar, tapi juga baik, dan energinya luar biasa besar.
Keyakinan saya semakin mengental ketika membaca berbagai cerita yang diungkapkan oleh Paragonian dari tim komersial melalui tulisan di buku berjudul “Paragonian: Keluarga Penuh
Cinta dan Makna.” Saya semakin menyelami bagaimana Paragon itu sudah melebur menjadi satu bersama kepribadian setiap personil yang ada di dalamnya. Atau malah sebaliknya? Tidak masalah karena kalau sesuatu sudah melebur maka sesuatu itu sulit untuk dibedakan.
Setiap potongan cerita yang berkumpul sangat membantu memahami bagaimana luapan cita-cita besar untuk menjadi manusia yang bermanfaat, bersyukur, dan juga keinginan menjadi lebih baik setiap saatnya. Disampaikan secara jujur sebagai inspirasi bagi kita semua dan anak cucu kita yang butuh inspirasi membangun narasi kebaikan di zamannya.